Dipublikasikan pada 19 September 2024
Tantrum adalah ledakan emosi yang umum terjadi pada anak balita, biasanya ditandai dengan tangisan, teriakan, atau bahkan perilaku fisik seperti memukul atau melempar barang. Tantrum sering terjadi karena anak masih belajar mengelola emosinya dan belum mampu mengekspresikan perasaan mereka dengan kata-kata. Ini adalah bagian normal dari perkembangan, tetapi bisa membuat orang tua kewalahan.
Tantrum bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Memahami penyebabnya adalah langkah penting untuk mengelola situasi dengan lebih baik. Berikut beberapa penyebab umum:
Ketika anak mengalami tantrum, sangat penting bagi orang tua untuk tetap tenang. Jika Anda ikut marah atau frustrasi, situasinya hanya akan semakin memburuk. Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan ingat bahwa tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak.
Memberikan apa yang anak inginkan hanya untuk menghentikan tantrum dapat membuat perilaku ini berlanjut di masa depan. Sebaliknya, tetaplah konsisten dengan batasan yang telah Anda tetapkan, meskipun itu berarti harus menghadapi tantrum untuk sementara waktu.
Salah satu cara yang efektif untuk menghentikan tantrum adalah dengan mengalihkan perhatian anak. Misalnya, Anda bisa menunjukkan mainan favorit, mengajak mereka bermain, atau menawarkan aktivitas yang mereka sukai.
Jika anak mengalami tantrum di tempat yang aman (seperti di rumah), biarkan mereka menyelesaikan emosinya tanpa intervensi berlebihan. Pastikan anak tidak melukai diri sendiri atau orang lain, tetapi biarkan mereka meredakan amarah secara alami.
Menggunakan kalimat seperti, "Ibu tahu kamu marah karena kamu tidak bisa bermain sekarang," membantu anak merasa dimengerti. Ketika anak merasa didengar, mereka mungkin lebih cepat tenang.
Tantrum di tempat umum bisa lebih sulit karena tekanan sosial dari orang sekitar. Berikut beberapa cara untuk mengatasi situasi ini:
Pencegahan selalu lebih baik. Berikut beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan tantrum:
Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak balita, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa membantu anak mengelola emosinya dengan lebih baik. Tetap tenang, konsisten dengan batasan, dan ajarkan anak cara mengekspresikan perasaan mereka. Dengan kesabaran dan pemahaman, tantrum bisa menjadi momen pembelajaran bagi Anda dan anak.
Artikel ini dibantu oleh AI dan telah ditinjau oleh penulis manusia.